HipotesIS TESTING ( UJI HIPOTESA) Dalam penelitian, hipotesa
diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan hubungan dua variable atau
lebih, perbandingan ( Comparasi) atau variable mandiri ( deskripsi).
Sementara dalam statistic hipotesa
diartikan pernyataan statistic tentang parameter populasi atau bisa dikatakan
bahwa hipotesa adalah taksiran terhadap parameter populasi melalui data-data sample.
Langkah-langkah untuk melakukan uji hipotesa adalah:
1. Menentukan
hipotesis
Dalam statistic
dan penelitian ada 2 macam hipotesis
yaitu Hipotesis nol menyatakan “ tidak ada” dan hipotesis alternative ( Ha) yang biasa di sebut H1 merupakan lawan Hipotesis
nol ( Ho) yang berarti “ ada”Pertanyaannya, dari mana hipotesis itu diperoleh??
Hipotesis diperoleh dari teori yang akan di ujikan. Contoh: (Horlock:1980)
tentang kemandirian, menyatakan bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah pola asuh orang
tua, jenis kelamin, nomor urut kelahiran.”(Hurlock, Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Trjmh. Istiwidayan, dan Soedjarwo,
Jakarta: Erlangga, 2006.)
Ho : Tidak ada hubungan antara kemandirian dengan pola asuh orang tuaHa : Ada hubungan antara kemandirian dengan pola asuh orang tua 2. Menggunakan
prosedur statistic yang digunakan apakah menggunakan Uji t, Anova, Uji F dan
sebagainya.
3. Menentukan statistic
table
4. Menentukan
statistic hitung menggunakan SPSS
5. Pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan dilihat
dari ringkasan data ringkasan data pada output SPSS. Teapi keputusan mengenai
menerima atau menolak hipotesisi tidak tercantum secra langsung pada output,
sehingga anda perlu menganalisis sendiri. Salah satu payokan untuk pengmabilan
keputusan adalah jika nilai sig < 5% maka Ho diotolak yang
berarti signifikan. Sedangkan, lawannya Ho diterima yg
berarti tidak signifikan. Sig adalah perbedaaan antara distibusi teoritis dan
distribusi empiric.
Faktor yang menentukan untuk melakukan
hipotesis adalah jumlah sample, deviasi standar populasi, varians populasi,
metode yang digunakan. Dalam makalah ini dicontohkan uji hipotesis korelasi
Contoh uji hipotesis untuk Analisis
korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui
keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang
terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate
correlation) diantaranya Pearson Correlation (Product Monent Pearson),
Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation
digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s
tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk data berskala
ordinal.
Pada bab ini
akan dibahas analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering
disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1
sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua
variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua
variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka
Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun).
Menurut
Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:0,00 - 0,199 =
sangat rendah
0,20 - 0,399 =
rendah0,40 - 0,599 =
sedang0,60
- 0,799 = kuat0,80 - 1,000 =
sangat kuat
Contoh kasus:Seorang
mahasiswa bernama Risa dan faila
(RiFa) melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. RiFa ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian Mahasiswa BKI , dengan ini RiFa membuat 2 variabel yaitu Variabel X (Pola Asuh Orang Tua) dan Variabel
Y (Kemandirian). Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan
menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Tidak Pernah, 2 = Jarang , 3 = Kadang-kadang 4 = Sering.
Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item
yaitu sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
Subjek
|
Pola Asuh
|
Kemandirian
|
1
|
33
|
58
|
2
|
32
|
52
|
3
|
21
|
48
|
4
|
34
|
49
|
5
|
34
|
52
|
6
|
35
|
57
|
7
|
32
|
55
|
8
|
33
|
50
|
9
|
21
|
48
|
10
|
35
|
54
|
11
|
36
|
56
|
12
|
21
|
47
|
Langkah-langkah pada program SPSS Masuk program SPSS
Correlations
|
|||
|
|
Pola Asuh
|
Kemandirian
|
Kemandirian
|
Pearson Correlation
|
1
|
.731**
|
Sig. (2-tailed)
|
|
.007
|
|
N
|
12
|
12
|
|
Pola Asuh orang Tua
|
Pearson Correlation
|
.731**
|
1
|
Sig. (2-tailed)
|
.007
|
|
|
N
|
12
|
12
|
Ha : ada Korelasi antara Pola asuh Orang tua dengan Kemandirian
b. Menentukan tingkat signifikansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar